Time

Sabtu, 28 Februari 2009

AMAL

Amal adalah buah ilmu, karena itu dikatakan dalam pepatah, "Ilmu tanpa amal sama dengan pohon tanpa buah atau awan tanpa hujan."
Amal juga merupakan buah keimanan yang benar, karena tidak mungkin ada keimanan tanpa amal. Meskipun para ulama berbeda pendapat tentang dimasukkannya amal sebagai bagian dan hakikat iman atau syarat sahnya iman atau buah dari iman, adalah merupakan sesuatu yang tidak diragukan bahwa keimanan yang benar (hakiki) itu harus membuahkan amal. Oleh karena Al Qur'an mengumpulkan antara iman dan amal dalam berpuluh-puluh dan ayatnya, karena itu ulama salaf berkata, "Iman adalah sesuatu yang meresap dalam hati dan dibuktikan dengan amal."
Amal yang dituntut di sini adalah mencurahkan segala upaya yang positif untuk merealisasikan tujuan-tujuan syar'i terhadap manusia di atas bumi ini.
Tujuan-tujuan itu, sebagaimana diisyaratkan oleh Al Qur'an dikumpulkan dalam tiga hal, sebagaimana disebutkan oleh Imam Ar-Raghib Al Ashfahani dalam kitabnya, "Adz-Dzarii'ah ilaa Makaarimisy-Syarii'ah," yaitu sebagai berikut:
1. Ibadah.
Sebagaimana firman Allah SWT:
"Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku." (Adz-Dzaariyaat: 56)
2. Khalifah.
Sebagaimana firman Allah SWT:
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan di bumi seseorang khalifah (Al Baqarah: 30)
3. 'Imaarah (memakmurkan bumi).
Sebagaimana firman Allah SWT
"Dialah (Allah) yang menciptakan kamu dari tanah dan menjadikan kamu pemakmurnya..." (Hud: 61)
Tiga hal tersebut saling terkait antara satu dengan yang lainnya. 'Imaarah (memakmurkan) ketika dilaksanakan dengan niat ikhlas, maka akan kenilai ibadah sekaligus melaksanakan tugas khilafah. Sedangkan ibadah dalam arti yang luas meliputi khilafah dan 'imaarah, dan tidak mungkin akan terwujud khilafah kecuali dengan adanya ibadah dan 'imaarah.
Amal yang diinginkan oleh Islam adalah "amal shalihat." Kata shalihat dalam Al Qur'an memiliki makna yang luas, meliputi segala sesuatu yang membawa maslahat kepada agama dan dunia, membawa maslahat untuk individu dan masyarakat. Ia juga meliputi ibadah dan muamalah, atau aktifitas hidup dunia dan akhirat sebagaimana diajarkan oleh ulama kita rahimahumullah.
Al Qur'an menjelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan langit dan bumi, menghidupkan dan mematikan dan telah menjadikan apa yang ada di atas bumi ini sebagai hiasan. Itu semua untuk suatu tujuan yang jelas sebagaimana telah ditentukan oleh Allah dalam firman-Nya:
"Supaya Dia menguji kamu, siapakah di antara kamu yang paling baik amalnya." (Al Mulk: 2)
"Supaya Kami menguji mereka, siapa di antara mereka yang paling banyak amalnya." (Al Kahffi: 7)
Artinya bahwa Allah SWT tidak menginginkan amal yang sembarang amal, tidak pula sekedar amal yang baik, tetapi menginginkan dari mereka amal yang paling baik.
Maka perlombaan di antara mereka bukan antara amal yang buruk dan baik, tetapi antara amal yang baik dan yang paling baik.
Tidak heran jika kita dapatkan dari ungkapan ayat-ayat Al Qur'an yang menyenangkan, yaitu kata-kata "Allatii hiya ahsan." Seperti misalnya, bahwa hendaknya seorang Muslim berdebat dengan cara yang lebih balk (Anhl: 125), menolak dengan cara yang lebih baik (Al Mukminun: 96), dan menginvestasikan harta anak yatim dengan cara yang paling baik (Al Isra': 34), serta mengikuti sebaik-baik apa yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, "Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu ..." (Az-Zumar: 55).
Al Qur'an selamanya mengajak kepada sesuatu yang paling baik, dan bukan sekedar baik.
Kerja perekonomian dengan segala cabang dan ragamnya adalah termasuk ibadah yang paling utama apabila disertai dengan niat yang benar dan dilakukan dengan itqan (sebaik-baiknya) serta terikat oleh ketentuan hukum Allah. Terutama kerja yang produktif dalam pertanian, industri, besi dan pertambangan.
Bangsa Arab telah turun-temurun sejak dahulu meremehkan kerja ketrampilan tangan, dan mereka lebih mengutamakan untuk pergi (berkunjung) ke Amir atau kepala suku untuk minta bantuan daripada bekerja untuk mencari ma'isyah (penghidupan). Maka Rasulullah SAW menjelaskan bahwa sesungguhnya bekerja apa pun untuk mencari ma'isyah, meskipun sedikit pemasukannya dan banyak kerjanya, itu lebih baik daripada meminta-minta.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sungguh jika ada di antara kamu yang mengikatkan tali di atas punggungnya, kemudian datang dengan membawa sebongkok kayu bakar, lalu menjualnya, sehingga Allah menutupi wajahnnya, itu lebih baik daripada meminta-minta kepada manusia, apakah mereka memberi atau menolaknya." (HR. Bukhari)
Rasulullah SAW juga mendorong ummatnya untuk berwiraswasta dan bekerja dengan tangannya sendiri. Beliau bersabda:
"Tdaklah seseorang makan makanan yang lebih baik dari pada makan dari hasil pekerjaan tangannya sendiri, dan sesungguhnya Nabi Allah (Dawud) makan dari hasil pekerjaan tangannya." (HR. Bukhari)
Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak ada seorang Muslim yang bercocok tanam, kemudian ada burung, manusia atau binatang yang memakannya, kecuali itu menjadi sedekah baginya." (HR. Bukhari)
Di antara taujih Nabi SAW yang paling menarik dalam menjelaskan nilai beramal (bekerja) adalah hadits yang berbunyi:
"Apabila kiamat terjadi, sementara di tanganmu ada bibit kurma, maka jika mampu menanamnya sebelum kiamat terjadi, maka tanamlah." (HR. Ahmad)
Kenapa dia harus menanamnya, sementara kiamat sudah hampir terjadi. Bukankah nantinya tidak akan ada yang memanfaatkannya, baik yang menanam ataupun orang-orang setelahnya.
Ini membuktikan bahwasanya bekerja itu pada dasarnya sangat ditekankan, dan sesungguhnya merupakan kewajiban bagi setiap Muslim untuk tetap bekerja dan senantiasa produktif, sampai habis tetes terakhir minyak dalam pelita kehidupan ini.
Sesungguhnya bekerja itu merupakan ibadah dan taqarrub kepada Allah, baik buahnya bisa dimakan manusia atau tidak. Seandainya kaum Muslimin memahami ini, niscaya Allah akan membukakan berkah dari langit dan bumi untuk mereka, dan mereka bisa memakan hasilnya dari atas dan dari bawah. Dan mereka akan menjadi masyarakat yang paling produktif dan paling kaya di antara masyarakat dunia yang lain. Mereka tidak akan hidup bergantung kepada ummat yang lainnya, mereka tidak akan kekurangan makanan pokok sehari-hari, karena negerinya negeri agraris, dan mereka juga tidak membutuhkan senjata yang mereka perlukan untuk memelihara kehormatan, tanah air dan 'izzah mereka. Cukuplah seandainya ummat lain itu tidak di suplai dari ummat Islam mereka akan mati kelaparan dan mereka akan mengalami kekalahan mental karena hinanya.

Readmore »»

Rabu, 18 Februari 2009

Pengumuman Siswa Kelas X

  • Bagi siswa Kelas X SMA N 1 Batang,akan dilaksanakan ulangan praktek ( penilaian individu) tanggal 23 sampai dengan 27 Februari 2009 jadwal sesuai KBM
  • Tugas bagi siswa kelas X dikumpulkan paling akhir 9 Maret 2009 (kerjakan di buku catatan). Soal dapat di klik disini (pastikan komputer anda terdapat program acrobat readernya)
  • Materi ulangan MID Semester Gasal sampai dengan Tabulasi.

Readmore »»

Jumat, 13 Februari 2009

Pandangan Islam tentang perayaan Valentine

Ada banyak versi cerita tentang sejarah valentine

Yang paling populer memang kisah dari Santo Valentinus yang diyakini hidup pada masa Kaisar Claudius II yang kemudian menemui ajal pada tanggal 14 Februari 269 M. Namun ini pun ada beberapa versi. Yang jelas dan tidak memiliki silang pendapat adalah kalau kita menelisik lebih jauh lagi ke dalam tradisi paganisme (dewa-dewi) Romawi Kuno, sesuatu yang dipenuhi dengan legenda, mitos, dan penyembahan berhala.

Menurut pandangan tradisi Roma Kuno, pertengahan bulan Februari memang sudah dikenal sebagai periode cinta dan kesuburan. Dalam tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari disebut sebagai bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.

Di Roma kuno, 15 Februari dikenal sebagai hari raya Lupercalia, yang merujuk kepada nama salah satu dewa bernama Lupercus, sang dewa kesuburan. Dewa ini digambarkan sebagai laki-laki yang setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing.

Di zaman Roma Kuno, para pendeta tiap tanggal 15 Februari akan melakukan ritual penyembahan kepada Dewa Lupercus dengan mempersembahkan korban berupa kambing kepada sang dewa.

Setelah itu mereka minum anggur dan akan lari-lari di jalan-jalan dalam kota Roma sambil membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Para perempuan muda akan berebut untuk disentuh kulit kambing itu karena mereka percaya bahwa sentuhan kulit kambing tersebut akan bisa mendatangkan kesuburan bagi mereka. Sesuatu yang sangat dibanggakan di Roma kala itu.

Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno yang berlangsung antara tanggal 13-18 Februari, di mana pada tanggal 15 Februari mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14 Februari), dipersembahkan untuk dewi cinta (Queen of Feverish Love) bernama Juno Februata.

Pada hari ini, para pemuda berkumpul dan mengundi nama-nama gadis di dalam sebuah kotak. Lalu setiap pemuda dipersilakan mengambil nama secara acak. Gadis yang namanya ke luar harus menjadi kekasihnya selama setahun penuh untuk bersenang-senang dan menjadi obyek hiburan sang pemuda yang memilihnya.

Keesokan harinya, 15 Februari, mereka ke kuil untuk meminta perlindungan Dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, para lelaki muda melecut gadis-gadis dengan kulit binatang. Para perempuann itu berebutan untuk bisa mendapat lecutan karena menganggap bahwa kian banyak mendapat lecutan maka mereka akan bertambah cantik dan subur.

Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara paganisme (berhala) ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani. Antara lain mereka mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I.

Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Santo Valentine yang kebetulan meninggal pada tanggal 14 Februari.

Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, seperti telah disinggung di muka, para sejarawan masih berbeda pendapat. Saat ini sekurangnya ada tiga nama Valentine yang meninggal pada 14 Februari. Seorang di antaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada masa Romawi. Namun ini pun tidak pernah ada penjelasan yang detil siapa sesungguhnya “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II yang memerintahkan Kerajaan Roma berang dan memerintahkan agar menangkap dan memenjarakan Santo Valentine karena ia dengan berani menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih, sembari menolak menyembah tuhan-tuhannya orang Romawi. Orang-orang yang bersimpati pada Santo Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan, Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat di dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Sebab itu kaisar lalu melarang para pemuda yang menjadi tentara untuk menikah. Tindakan kaisar ini diam-diam mendapat tentangan dari Santo Valentine dan ia secara diam-diam pula menikahkan banyak pemuda hingga ia ketahuan dan ditangkap. Kaisar Cladius memutuskan hukuman gantung bagi Santo Valentine. Eksekusi dilakukan pada tanggal 14 Februari 269 M.

Pada abad ke 16 Masehi, perayaan Valentine yang semula merupakan ritual milik agama Kristen Katolik telah berangsur-angsur bergeser, yang semula untuk memperingati kematian santo Valentine dan Marius telah bergeser menjadi hari ?Jamuan Kasih Sayang? yang disebut sebagai ?Supercalis? seperti yang dirayakan oleh bangsa Romawi Kuno pada tiap tanggal 15 Pebruari.


Sedangkan pada abad pertengahan di dalam bahasa Perancis-Normandia terdapat kata ?Galentine? yang berasal dari kata Galant yang berarti cinta, persamaan bunyi antara Galentine dan Valentine disinyalir telah memberikan ide kepada orang-orang Eropa bahwa sebaiknya pada tanggal 14 Pebruari digunakan untuk mencari pasangan. Dan kini Valentine telah tersinkretisasi dengan peradaban Barat.


Valentine telah menjadi bentuk pesta hura-hura, simbol modernitas, sekedar simbol cinta, dan sudah mulai bernuansa pergaulan bebas dan seks bebas.


Banyak para muda-mudi yang mengadakan pesta Valentine hanya karena ikut-ikutan supaya tidak dibilang ketinggalan zaman atau tidak gaul, orang yang ikut-ikutan pesta valentine seakanakan telah menyandang predikat sebagai orang yang modern dan maju, padahal dia tidak tahu apa-apa tentang sejarah Valentine dan Valentine itu sendiri, padahal Valentine sendiri bukanlah hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi.

Dari uraian tentang valentine diatas, tidak satupun yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam, alasannya :

Pertama, Valentine merupakan ritual keagamaan yaitu agama Kristen, sehingga Valentine merupakan ibadah bagi agama Kristen, bukti bahwa Valentine sebagai ritual agama Kristen adalah ritual Valentine tersebut dikukuhkan oleh seorang Paus yaitu Paus Galasius untuk memperingati dua orang yang diberi gelar orang suci oleh orang-orang Kristen. Bagi Muslim mengikuti Valentine tersebut adalah sama dengan mengikuti peribadatan orang Kristen, di samping itu ada bahaya yang lain yaitu sinkretisasi antara agama Islam dan Kristen, Allah I telah memerintahkan kita untuk tidak mencampuradukkan ajaran agama Islam dengan ajaran agama manapun termasuk Kristen :

Bagimu agamamu, bagiku agamaku. QS. 109:1-6

Kedua, Valentine untuk memperingati/memuja dewi Juno adalah ritual yang dilakukan oleh orang-orang romawi Kuno yang menyembah berhala/dewa, sehingga mengikuti ritual ini dapat bernilai kesyirikan seperti yang dilakukan oleh orang-orang Romawi Kuno yang menyembah berhala.

Bedakan diri kalian dari orang-orang Musyrik. HR. Bukhari-Muslim

Ketiga, Valentine sebagai sarana untuk mencari jodoh oleh orang-orang Eropa, mereka bertahayul bahwa kasih sayang akan mulai bersemi pada tanggal 14 Pebruari, tahayul adalah salah satu bentuk kesyirikan, sehingga haram hukumnya bagi umat Islam untuk mengikutinya.

Keempat, Valentine sebagai media barat telah diakui daya rusaknya terhadap tatanan masyarakat timur apalagi Islam, mengiktui Valentine bukan saja sekedar pesta untuk menyatakan kasih sayang, tetapi juga pesta yang mau-tidak-mau harus mengikutkan budaya yang lainnya, pergaulan bebas, fashion, pakaian minim, ciuman antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya, hidup glamour, materialistis, dansa-dansa, mengumbar nafsu dan lain-lain.
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, ia akan termasuk golongan mereka. HR. Ahmad

Tidak dapat dipungkiri lagi, Valentine adalah salah satu pintu masuk untuk menjadi sama dengan mereka.

Itulah jatidiri Valentine dan kedudukannya terhadap agama Islam, banyak para muda-mudi yang mengikuti Valentine hanya sekedar ikut-ikutan dan tidak mengetahui apa dan bagaimana Valentine yang sesungguhnya, mereka ikut hanya karena pernah melihat ada yang jualan kartu Valentine atau menerima kartu valentine, atau karena pernah diajak temannya ikut acara Valentine, atau karena pernah melihat propaganda Valentine di majalah-majalah, tv, film dan lain sebagainya, terhadap sikap para muda-mudi yang mengikut saja terhadap apa yang tidak diketahuinya, Allah SWT telah memberikan peringatan :

Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. QS. 17:36

Padahal para muda-mudi gaul sering berkata untuk memberi kesan/nilai negatif kepada temannya dengan perkataan ?sok tahu lu? ternyata mereka sendiri terhadap Valentine juga sok tahu. Wallahu a?lam.

Readmore »»

Rabu, 11 Februari 2009

ADIL

Di antara nilai-nilai kemanusiaan yang asasi yang dibawa oleh Islam dan dijadikan sebagai pilar kehidupan pribadi, rumah tangga dan masyarakat adalah "Keadilan." Sehingga Al Qur'an menjadikan keadilan di antara manusia itu sebagai hadaf (tuluan) risalah langit, sebagaimana firman Allah SWT:

"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan." (Al Hadid: 25)

Tiada penekanan akan nilai keadilan yang lebih besar dari pada perkara ini (bahwa Allah mengutus para rasul-Nya dan menurunkan Kitab-Nya) untuk mewujudkan keadilan.

Maka dengan atas nama keadilan kitab-kitab diturunkan dan para rasul diutus. Dengan keadilan ini pula tegaklah kehidupan langit dan bumi. Dan yang dimaksud dengan keadilan adalah hendaknya kita memberikan kepada segala yang berhak akan haknya, baik secara pribadi atau secara berjamaah, atau secara nilai apa pun, tanpa melebihi atau mengurangi, sehingga tidak sampai mengurangi haknya dan tidak pula menyelewengkan hak orang lain. Allah SWT berfirman:

"Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu." (Ar-Rahman: 7-9)

Islam memerintahkan kepada seorang Muslim untuk berlaku adil terhadap diri sendiri, yaitu dengan menyeimbangkan antara haknya dan hak Tuhannya dan hak-hak orang lain.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW kepada Abdullah bin 'Amr ketika mengurangi haknya sendiri, yaitu dengan terus menerus puasa di siang hari dan shalat di malam hari.

"Sesungguhnya untuk tubuhmu kamu punya hak (untuk beristirahat), dan sesungguhnya bagi kedua matamu punya hak dan kepada keluargamu kamu punya hak, dan untuk orang yang menziarahi kamu juga mempunyai hak." (HR. Muttafaqun 'Alaih)

Islam juga memerintahkan bersikap adil dengan/terhadap keluarga, isteri, atau beberapa isteri, anak-anak laki-laki dan anak-anak perempuan. Allah SWT berfrman:

"Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi; dua, tiga atau empat Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja ..." (An-Nisa': 3)

Rasulullah SAW bersabda:

"Bertaqwalah kamu kepada Allah dan bersikap adillah terhadap anak-anakmu." (HR. Muttafaqun 'Alaih)

Ketika Basyir bin Sa'ad Al Anshari menginginkan agar Nabi SAW menyaksikannya atas pemberian tertentu, ia mengutamakan pemberian itu untuk sebagian anak-anaknya. Maka Nabi SAW bertanya kepadanya:

"Apakah semua anak-anakmu kamu beri mereka itu seperti ini?" Basyir berkata, "tidak!," Nabi bersabda, "Mintalah saksi selain aku untuk demikian itu, sesungguhnya aku tidak memberikan kesaksian terhadap suatu penyelewengan." (HR. Muslim)

Islam memerintahkan kepada kita agar kita berlaku adil kepada semua manusia. yaitu keadilan seorang Muslim terhadap orang yang dicintai, dan keadilan seorang Muslim terhadap orang yang dibenci. Sehingga perasaan cinta itu tidak bersekongkol dengan kebathilan, dan perasaan benci itu tidak mencegah dia dari berbuat adil (insaf) dan memberikan kebenaran kepada yang berhak. Allah SWT berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu ." (An-Nisa': 135)

Allah SWT memerintahkan kepada kita agar berlaku adil, sekalipun terhadap kaum yang kita musuhi, sebagaimana dalam firman-Nya:

"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa, bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al Maidah: 8)

Betapa banyak sejarah politik dan hukum dalam Islam yang menggambarkan keadilan kaum Muslimin terhadap orang-orang Muslimin dan keadilan para da'i terhadap rakyat.

Islam memerintahkan kepada kita untuk berlaku adil dalam perkataan kita, sehingga saat kita marah tidak boleh keluar dari berkata benar, dan di saat kita senang tidak boleh mendorong kita untuk berbicara yang tidak benar, Allah SWT berfirman:

"Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun dia adalah (kerabat (mu)É" (Al An'am: 152)

Islam juga memerintahkan kepada kita untuk bersikap adil dalam memberikan kesaksian, maka seseorang tidak boleh memberi kesaksian kecuali dengan sesuatu yang ia ketahui, tidak boleh menambah dan tidak boleh mengurangi, tidak boleh merubah dan tidak boleh mengganti, Allah SWT berfirman:

"Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah ..." (Ath Thalaq: 2)

"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah." (Al Maidah: 8)

Islam juga memerintahkan untuk bersikap adil dalam hukum, sebagaimana firman Allah SWT:

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh) kamu apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil ..." (An-Nisa': 58)

Banyak hadits yang menjelaskan tentang keutamaan "Imam dan Adil," dia adalah termasuk tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari tidak ada naungan selain naungan-Nya. Dia juga termasuk tiga orang yang doanya tidak ditolak.

Selain lslam memerintahkan untuk berlaku adil dan mendorong ke arah sana, Islam juga mengharamkan kezhaliman dengan keras dan memberantasnya dengan kuat, baik kedhaliman terhadap diri sendiri apalagi terhadap orang lain. Terutama kezhaliman orang-orang yang kuat terhadap orang yang lemah, kezhaliman orang-orang kaya terhadap yang miskin dan kezhaliman pemerintah terhadap rakyatnya. Semakin manusia itu lemah, maka menzhaliminya semakin besar pula dosanya. Rasulullah SAW pernah memberikan wasiat kepada Mu'adz:

"Hati-hatilah terhadap doa orang yang dianiaya, karena tidak ada hijab (halangan) antara doa itu dengan Allah." (HR. Muttafaqun'Alaih)

Rasulullah SAW juga bersabda:

"Doa orang yang dianiaya itu akan diangkat oleh Allah ke atas awan, dan dibuka untuknya pintu-pintu langit, kemudian Allah berfirman, "Demi kemuliaan-Ku, sungguh akan Aku tolong kamu walaupun setelah beberapa saat." (HR. Ahmad dan Tarmidzi)

Di antara jelasnya bentuk keadilan adalah sebagaimana yang ditegaskan Islam. yang dalam istilah sekarang disebut "Keadilan Sosial" yang berarti keadilan dalam membagi kekayaan (negara). Dan membuka berbagai kesempatan yang memadai untuk anak-anak ummat Islam, ummat yang satu, dan memberi kepada orang-orang yang bekerja buah amalnya (upahnya) dari jerih payah mereka, tanpa dicuri oleh orang-orang yang berkemampuan dan orang-orang yang mempunyai pengaruh. Mendekatkan sisi- sisi perbedaan yang nampak antara individu dan golongan, antara golongan yang satu dengan yang lain, dengan memberikan batas dari monopoli orang-orang kaya di satu sisi dan berusaha untuk meningkatkan pendapatan orang-orang fakir di sisi lain.

Ini semua jauh-jauh telah diperhatikan oleh Islam, sehingga Al Qur'an ketika diturunkan di Mekkah pun tidak melupakan permasalahan tersebut, bahkan memberikan perhatiannya yang sangat dalam lingkup yang luas.

Maka barangsiapa yang tidak memberi makan kepada orang-orang miskin, ia termasuk ahli Neraka Saqar. Allah SWT berfirman:

"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (Neraka)? Mereka menjawab, "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan tidak (pula) memberi makan orang miskin." (Al Muddatstsir: 42-44)

Tidak cukup juga kamu hanya memberi makan orang miskin, tetapi kamu juga harus ikut mendakwahkan kepada orang lain untuk memberi makan orang miskin dan menyerukan kepada orang lain untuk memperhatikan kepentingan dan keperluan mereka. Allah SWT berfirman:

"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yahm, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin." (Al Maa'un: 1-3)

Al Qur'an mengumpulkan sikap orang yang menelantarkan orang miskin bersama kekufuran kepada Allah, yang menjadikan wajibnya seseorang untuk memperoleh adzab yang pedih dan masuk ke neraka Jahim, sebagaimana firman Allah SWT:

"(Allah berfirman), "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya, kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya dahulu dia tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. Dan juga dia tidak mendorong untuk memberi makan orang miskin." (Al Haqqah: 30-34)

Masyarakat jahiliyah itu tercela dan dimurkai oleh Allah karena mereka menelantarkan orang-orang lemah dan hanya mementingkan orang-orang yang kuat untuk memakan harta waris dan mencintai harta mereka.

"Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, dan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampuradukkan (yang halal dan yang bathil), dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan." (Al Fajr: 17-20)

Islam telah memperhatikan masyarakat lemah. Sebagai realisasinya Islam menentukan hukum dan sarana untuk menyediakan kerja yang sesuai bagi setiap orang yang tidak mendapatkan kerja, gaji (upah) yang adil untuk setiap pekerja (karyawan), makanan yang cukup untuk setiap yang kelaparan, pengobatan yang cukup untuk setiap orang yang sakit, pakaian yang pantas untuk setiap yang telanjang dan mencukupi secara penuh untuk setiap yang membutuhkan, seperti makanan pakaian dan tempat tinggal serta segala sesuatu yang harus dipenuhi, sesuai kondisinya, tanpa berlebihan dan tanpa mengurangi. Islam memperhatikan orangorang yang berada di bawah tanggung jawabnya. Inilah definisi Imam Nawawi dalam kitabnya "Al Majmu."

Untuk memenuhi kebutuhan di atas maka Islam mewajibkan hak-hak harta di dalam harta orang-orang kaya yang mana awal dan akhirnya adalah zakat sebagai rukun Islam yang ketiga, yang harus dilaksanakan oleh seorang Muslim dengan penuh ketaatan dan keikhlasan. Jika ia menolak maka harus diambil secara paksa. Dan kalau ada kelompok kuat yang membelanya maka harus diperangi dengan pedang.

Zakat itu diambil dari orang-orang kaya untuk diberikan kepada orang-orang fakir, dengan demikian maka dari ummat untuk ummat.

Menurut pendapat yang arjah (lebih unggul) bahwa orang fakir itu diberi zakat untuk mencukupi kebutuhan selama hidup. Dalam batas yang umum selama hasil zakat itu memungkinkan, dengan demikian pada tahun mendatang ia akan menjadi pemberi, bukan pemungut, ia berada di atas bukan lagi di bawah.

Telah disusun beberapa buku tentang masalah ini yang telah sepantasnya untuk ditelaah, dan di dalam kitab kami yang berfudul "Ash-Shahwah Al lslamiyah wa humumul wathan Al 'Arabi wal lslami" terdapat garis-garis besar yang ditekankan pada pembahasan pilar-pilar keadilan sosial dalam Islam, sangat baik jika anda jadikan sebagai referensi.

Dari Kitab Syaikh Muhammad Al Ghazali, 'Al Islam wal Audha'u al Iqtishadiyah


Readmore »»

Rabu, 04 Februari 2009

Enam Sifat Pegangan dalam Hidup

Suatu masa ketika Nabi Syu'aib a.s. hendak menikahkan kedua putrinya dengan seorang Nabi Ulul Azmi yaitu Musa a.s. Maka dinasehatkanlah enam sifat kepada Musa a.s. Tiga sifat yang harus dijauhi dan tiga sifat lainnya yang harus diteladani.

Apakah tiga sifat yang harus dijauhi itu?


PERTAMA, "Janganlah engkau meneladai sifat ayam jantan".

Kesukaan ayam jantan adalah menarik perhatian ayam betina. Dengan senang hati ia mencarikan makanan untuk betina yang dia inginkan. Setelah ayam jantan tersebut bisa mendapatkan perhatian sang betina maka dikawinilah ia dan bertelurlah ia. Dan setelah sang betina bertelur maka pergilah sang jantan untuk mengawini betina yang lain. Ditinggalkannya betina terdahulu membesarkan anak-anaknya sendirian.
Filosofinya adalah hendaknya seorang lelaki sebagai suami tidak hanya merengguk kesenangan dari istri-istrinya kemudian meninggalkan tanggung jawab melindungi, menafkahi, dan mendidik istri-istri dan anak-anaknya.

KEDUA, "Janganlah engkau meneladani sifat burung dara"

Setelah kawin, sepasang burung dara sanggup menetaskan beberapa telurnya. Kemudian dalam 35 hari kemudian menetaskan beberapa telur generasi kedua. Dan dalam 35 hari kemudian menetaskan lagi beberapa telur generasi ketiga. Begitulah seterusnya.
Filosofinya adalah hendaknya sepasang suami istri setelah menikah harus mempunyai perencanaan yang baik dalam memiliki anak. Pastikan frekuensi kelahirannya tepat. Hikmahnya adalah dengan perencanaan yang tepat maka beban suami istri sebagai orang tua dalam membiayai dan mendidik anak dapat dilakukan dengan baik.

KETIGA, "Janganlah engkau meneladani sifat burung gagak"

Burung gagak selalu bersuara keras-keras. Tidak peduli dalam kondisi lapar ataupun keyang.
Filosofinya adalah janganlah kita selalu menggerutu dengan apapun rizki yang kita terima dari Allah. Dengan kata lain hendaknya kita harus selalu bersyukur atas pemberian dari Allah, baik dalam bentuk kesusahan ataupun kesenangan, kekurarangan atau kelebihan.

Dan apakah tiga sifat yang harus diteladani itu?

PERTAMA, "Teladanilah sang bumi"

Bumi itu meski ditimpakan padanya sebuah mobil yang berat, rumah yang berat, gedung yang berat, tidaklah ia akan mengeluh. Diterimanya saja beban apapun yang dibuat manusia atasnya.
Filosofinya adalah hendaknya kita meneladani sifat ikhlas yang dimiliki bumi. Dalam hidup, manusia akan selalui diuji oleh Allah dengan ujian yang ringan atau berat, dalam waktu yang lama ataupun cepat, dalam jumlah yang sedikit atau banyak. Manusia harus meneladani bumi yang tidak pernah khawatir tidak sanggup memikul bebannya. Karena Allah sudah janjikan bahwa Allah tidak akan menguji hamba-Nya melebihi kekuatan yang dimilikinya.

KEDUA, "Teladanilah sang air"

Sifat air adalah selalu menuju tempat yang rendah. Air selalu berusaha menyeimbangkan ketinggiannya.
Filosofinya adalah hendaknya manusia meneladani sifat rendah hati dari air.

KETIGA, "Teladanilah sang angin"

Sifat angin adalah menyampaikan udara dari satu tempat ke tempat yang lain. Jika udara di tempat asal berbau harum maka harumlah udara yang dibawanya ke tujuan. Jika udara di tempat asal berbau busuk maka busuklah udara yang dibawanya ke tujuan.
Filosofinya adalah hendaknya manusia meneladai sifat jujur dari angin. Tidak melebihkurangkan apa yang dipercayakan kepadanya untuk disampaikan kepada orang lain.
Itulah enam sifat yang bisa menjadi pegangan kita dalam hidup, teladan dari Allah melalui Nabi dan Rasul-Nya.

Readmore »»

Selasa, 03 Februari 2009

MID Semester II

JADWALPELAKSANAAN ULANGAN MID SEMESTER II

SMA NEGERI 1 BATANG

TAHUN AJARAN 2008/2009

No

Hari / tanggal

Waktu

X

XI IPA

XI IPS

XII IPA

XII IPS

1

Senin,

2 Maret 2009

1. 07.30 – 09.00

2. 09.30 – 11.00

3. 11.30 – 13.00

Matematika

PKn

P.Agama

Matematika

PKn

P.Agama

Matematika

PKn

P.Agama

Matematika

PKn

P.Agama

Matematika

PKn

P.Agama

2

Selasa

3 Maret 2009

1. 07.30 – 09.00

2. 09.30 – 11.00

3. 11.30 – 13.00

B. Indonesia

Ekonomi

Penjaskes

B. Indonesia

Fisika

-

B. Indonesia

Ekonomi

-

B. Indonesia

Fisika

-

B. Indonesia

Ekonomi

-

3

Rabu,

4 Maret 2009

1. 07.30 – 09.00

2. 09.30 – 11.00

3. 11.30 – 13.00

Bhs. Inggris

Biologi

B.Jawa

Bhs. Inggris

Biologi

B.Jawa

Bhs. Inggris

Sosiologi

B.Jawa

Bhs. Inggris

Biologi

B.Jawa

Bhs. Inggris

Sosiologi

B.Jawa

4

Kamis,

5 Maret 2009

1. 07.30 – 09.00

2. 09.30 – 11.00

3. 11.30 – 13.00

Geografi

Kimia

TIK

TIK

Kimia

-

TIK

Geografi

-

TIK

Kimia

-

TIK

Geografi

-

5

Jum’at,

6 Maret 2009

1. 07.30 – 09.00

2. 09.30 – 11.00

Sejarah

B. Mandarin

Sejarah

Bhs. Jerman

Sejarah

Bhs. Jerman

Sejarah

Bhs. Jerman

Sejarah

Bhs. Jerman

6

Sabtu,

7 Maret 2009

1. 07.30 – 09.00

2. 09.30 – 11.00

3. 11.30 – 13.00

Fisika

Sosiologi

Seni Budaya

Penjaskes

Seni Budaya

-

Penjaskes

Seni Budaya

-

Penjaskes

Seni Budaya

-

Penjaskes

Seni Budaya

-

Catatan :

Program Pelaksanaan Try Out bagi siswa kelas XII;

1. Try Out/Uji tingkat sekolah pelaksanaanya sesuai dengan program kegiatan

2. Try Out/Uji tingkat Kabupaten pelaksanaanya tanggal 16 s/d 19 maret 2009

TIM. KURIKULUM

Readmore »»

Senin, 02 Februari 2009

Tips Menjaga Keawetan Komputer

Hardware :

UPS (uninterrupted power supply) atau stabilizer (stavolt)
. Ups atau stavolt digunakan untuk mengantisipasi adanya listrik yang mati tiba-tiba, yang bisa merusak harddisk, atau untuk mengantisipasi egangan listrik yang tidak stabil.

Speaker.
Usahakan untuk tidak meletakkan speaker terlalu dekat dengan monitor. Hal ini dikarenakan medan magnet yang ada pada speaker akan mempengaruhi monitor, sehingga warna monitor menjadi tidak rata atau tampak ‘belang-belang’.

Harddisk. Usahakan untuk men-defrag harddisk secara periodic, misalkan sebulan sekali, dan jangan terlalu sering karena piringan harddisk bisa rusak dan cepat panas ketika terlalu cepat membaca isi fragmentasi file di harddisk. Defragmentasi berguna untuk mengatur dan memampatkan file di harddisk sesuai ukuran file dan jenisnya. Hal ini berguna untuk mempercepat kinerja harddisk ketika akan membaca dan menulis file, juga memperpanjang umur harddisk. Untuk menjalankan defragmentasi ini bisa langsung ke system tool di Accessories, dan sebaiknya screensaver dimatikan lebih dulu, agar tidak menganggu proses defragmentasi.

CPU dan komponenya. Usahakan untuk membersihkan motherboard, keyboard, mouse, casing CPU, monitor, dan peripheral lainnya (RAM, Video Card, Modem, Sound Card, CDR/CDRW/DVRW, TV Tuner, dan sebagainya) dari debu dengan sikat halus setidaknya enam bulan sekali.

Kabel ground. Anda dapat menghubungkan salah satu ujung kabel dengan casing CPU, dan ujung kabel lainnya ditanam di tanah. Hal ini berguna untuk mengatasi tegangan listrik atau setruman yang timbul dari casing CPU. Dengan di-ground, maka dapat menetralkan arus listrik dan mengamankan komponen elektronik di dalam CPU.

Ventilasi. Usahakan untuk menempatkan computer, baik monitor ataupun CPU dengan jaraak minimal 30cm dari ventilasi, ataupun kipas angin atau AC. Hal ini berguna untuk membantu kipas pendingin di CPU agar computer tidak cepat panas.

Software :

Antivirus. Instal dan update antivirus secara rutin, sehingga virus atau Trojan yang dapat merusak computer dan harddisk dapat segera ditanggulangi.

Program aplikasi lainnya. Uninstall program yg tidak berguna, agar space harddisk bisa lega dan proses loading computer atau read-write harddisk bisa lebih cepat, sehingga umur harddisk juga bisa lebih awet. Tutup juga program yang tidak dipakai, untuk melegakan kapasitas RAM agar beban kerja computer menjadi lebih ringan.

Recycle Bin atau temporary folder. Sebenarnya file atau folder yang dihapus tidak langsung hilang dari harddisk karena akan ditampung dahulu di Recycle Bin, agar ketika Anda masih memerlukannya, maka file bisa dikembalikan lagi. Recycle Bin yg sudah banyak juga akan menyita ruang harddisk sehingga kinerja harddisk menjadi berat. Untuk itu, Anda sebaiknya membersihkan Recycle Bin atau temporary folder secara berkala, bisa dengan Empty Recycle Bin atau Disk Cleanup.

Readmore »»

Rahasia Bilangan 19 dalam Al Qur’an

Hampir semua surat di dalam Alqur’an dibuka dengan kalimat bismillahirrahmaanirrahiim, dan kalimat itu terdiri dari 19 huruf nyata.

ﺒﺳﻡﺍﷲﺍﻠﺭﺤﻣﻦﺍﻠﺭﺤﻳﻡ

Kemudian surat ke-50 diawali oleh sebuah huruf, yaitu Qof, dan dinamakan surat Qof. Ternyata huruf Qof pada surat itu berjumlah 57 dan 57 = 3 x 19.

Kemudian pada surat ke-42 ayat 2 terdapat tiga huruf yaitu ‘ain, Sin, Qof. Ternyata jumlah ketiga huruf tersebut pada surat ini 209, dan 209 = 11 x 19.

‘ainnya = 98

Sinnya = 54

Qofnya = 57

---------------------+

Jumlahnya = 209 = 11 x 19

Kemudian urat ke-9 yang diawali 5 huruf yaitu Kaf Ha Ya ‘Ain Shod, ternyata jumlah kelima huruf tersebut pada surat ini = 798 dan 798 = 42 x 19

Kemudian surat ke-7 yang dibuka 4 huruf yaitu yaitu Alif Lam mim Shod, ternyata ke-4 huruf tersebut berjumlah 5320 dan 5320 = 280 x 19.

Akhirnya kita bertanya, seberapa seriuskah Allah membombadir memori kita dengan bilangan 19?

Jika kita perhatikan surat ke-2 ayat 247, disana ada kata Basthoh pakai huruf “Sin”.

ﺑﺳﻃﺔ

Dalam konteks ayat :

ﻭﺯﺍﺩﻩﺑﺳﻃﺔﻓﻲﺍﻠﻌﻟﻢﻭﺍﻠﺟﺳﻢۖ

Tetapi pada ayat 69 surat ke-7, kata basthoh ini diedit, ia tidak lagi memakai huruf “Sin”,melainkan memakai huruf “Shod”.

ﺑﺻۜﻄﺔ

Dalam konteks ayat :

ﻭﺯﺍﺪﻜﻢﻔﻲﺍﻠﺧﻟﻖﺒﺻۜﻁﺔۖ

Pertanyaannya : “ mengapa pada surat ke-7 ini “Sin” diganti “Shod”? jawabnya :”karena surat ke-7 ini diawali oleh Alif Lam Mim Shod. Shodnya ada 97. Jumlah ke-4 huruf tersebut = 5320, dan 5320 = n x 19.

Kasus pergantian huruf Sin menjadi huruf Shod itu, terjadi pada ayat 69 surat Al’Araf. Dan Allah mengingatkan dengan surat ke-69 ayat 46, bahwa jika Nabi Muhammad SAW memalsukan Alqur’an, niscaya akan diputus urat jiwanya. Bayangkan! Satu huruf Alqur’an jaminannnya urat jiwa Nabi Muhammad!!!

Kemudian kita perhatikan surat Al-Anbiya’ ayat 83, disana ada teks asli do’a Nabi Aiyyub as. Bunyi doanya sebagai berikut:

ﻭٲﻴﻮﺐٳﺬﻧﺎﺩﻱﺭﺑﻪ،ٲﻧﻲﻤﺳّﻧﻲ۱ﻟﺿّﺮّﻭٲﻧﺖٲﺭﺣﻢ۱ﻟﺮﺤﻤﻳﻦ٨٣

Dan Aiyyub ketika menyeru Tuhannya: “Sesungguhnya aku disentuh penyakit dan sesungguhnya Engkau Arhamurraahimiin (QS ke-21 ayat 83)

Ternyata doa Nabi Aiyyub ini, pada surat ke-38 sudah diedit dan bunyinya menjadi :

۱ﺫﻜﺮﻋﺑﺪﻨﺎﺃﻴﻮﺐٳﺬﻨﺎﺪﻯﺮﺑﻪ،ﺃﻨﻰﻤﺳﻨﻰﺍﻠﺷﻳﻄﻦﺑﻨﺻﺐﻭﻋﺬﺍﺏ ٤١

Dan ingatlah hamba kami Aiyyub, ketika menyeru Tuhannya: “Sesungguhnya aku disentuh setan dengan kepayahan dan azab (QS 38 ayat 41)

Pertanyaannya : “Mengapa do’a Nabi Aiyyub ini diedit?” Jawabnya : untuk menampilkan satu huruf Shod, pada kata “Binushbin”. Dan surat ke-38 ini adalah surat Shot, diawali dengan huruf shod dan jumlah Shodnya = 29, kalau tidak diedit maka jumlah Shodnya = 28. Pertanyaannya “Mengapa jumlah Shodnya harus 29 pada surat 38 ini?”

Jawabnya : “karena ada tiga surat yang dibuka huruf shodnya.”

Surat ke-19 Shodnya = 26

Surat ke-7 Shodnya = 97

Surat ke-38 Shodnya = 29

-------------------------------------------+

Jumlahnya = 152 = 8 x 19

Bayangkan, untuk membombardir kita dengan bilangan 19, do’a seorang Nabi sekalipun di dalam Alqur’an perlu diedit. Hal ini membuat suatu pernyataan bahwa Alqur’an tidak seperti syair yang disama-samakan (69:41) Alqur’an sesuatu yang diedit untuk menyampaikan suatu informasi.

Fenomena ini membuktikan bahwa Alqur’an itu bukan buatan Nabi Muhammad SAW. Kalau ia buatan manusia, tentu ia berusaha menyamakannya.

Dari hasil bombardier itu kita mendapat kesimpulan bahwa bilangan 19 adalah sebuah “Aksioma”, bahwa ada konstanta 19 di alam yang perlu di ketahui manusia. Dan nanti akan kita lihat muncul di berbagai hal. Bagi orang beriman akan bertambah iman dengannya.

Readmore »»